MAKALAH INDIVIDU

MAKALAH INDIVIDU

MAKALAH

MEDIA BELAJAR SEBAGAI SALAH SATU

KOMPONEN POKOK PROGRAM PEMBELAJARAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran


Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Parno, M.Si







Disusun oleh:

Dina Fitriani (200351615620)


Offering C12




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2021

 

KATA PENGANTAR


    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran dengan judul “Media Belajar Sebagai Komponen Pokok Program Pembelajaran”.

    Makalah berjudul “Media Belajar Sebagai Komponen Pokok Program Pembelajaran” ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran   dari Bapak Dr. Parno M.Si di Universitas Negeri Malang. Kami berharap, melalui makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. 

    Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Parno M.Si atas bimbingan dan arahannya. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada kami terkait materi tersebut. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. 

    Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi pembacanya.





Malang, 14 Oktober 2021



    Penulis  

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR  ii

DAFTAR ISI   iii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB II 2

PEMBAHASAN 2

2.1 Belajar dan Pembelajaran 2

2.2 Komponen-Komponen Pokok Program Pembelajaran 3

2.3 Media Pembelajaran 3

2.4 Permasalahan Kontekstual Media Belajar Sebagai Komponen Pokok Program Pembelajaran 5

2.5 Contoh Artikel 6

BAB III 7

PENUTUP 7

3.1 Kesimpulan 7

3.2 Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8


 

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk merubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam upaya mendewasakan diri melalui kegiatan pengajaran dan pelatihan. Kegiatan dalam pendidikan erat kaitannya dengan belajar dan pembelajaran. Dimana pada kegiatan pembelajaran terdapat berbagai komponen-komponen pokok yang berupa kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam penerapannya, yang mana apabila terdapat ketidaksesuaian komponen, kegiatan pembelajaran tidak dapat berjalan dengan semestinya. Salah satu komponen tersebut adalah media pembelajaran yang akan dibahas lebih lanjut pada makalah ini, bersamaan dengan permasalahan kontekstual dan contoh artikelnya.


1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa itu belajar dan pembelajaran?
  2. Apa saja komponen-komponen pokok program pembelajaran?
  3. Apa itu media pembelajaran?
  4. Bagaimana permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan media belajar sebagai komponen pokok program pembelajaran?
  5. Bagaimana contoh artikel media Belajar Sebagai Komponen Pokok Program Pembelajaran


1.3 Tujuan

  1. Untuk mengetahui apa itu belajar dan pembelajaran.
  2. Untuk mengetahui apa saja komponen- komponen pokok program pembelajaran.
  3. Untuk mengetahui apa itu media pembelajaran.
  4. Untuk mengetahui permasalahan kontekstual media belajar sebagai komponen pokok program pembelajaran.
  5. Untuk mengetahui contoh artikel media belajar sebagai komponen pokok program pembelajaran.



 

BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Belajar dan Pembelajaran

    Belajar merupakan usaha yang dilakukan oleh tiap-tiap individu guna memperoleh perubahan dalam segi tingkah laku, meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang lebih baik sebagai bentuk pengalaman dari segala materi yang telah dipelajari. Selain itu belajar dapat diartikan pula sebagai seluruh kegiatan psikis yang dilakukan tiap pribadi agar tingkah lakunya mengalami perbedaan baik setelah dan sebelum belajar yang ditimbulkan dari pengalaman baru, kepintaran/ilmu pasca belajar dan upaya pelatihan. Perubahan yang diakibatkan dari kegiatan belajar ini dapat meliputi peningkatan kualitas perilaku, keterampilan, pemahaman, sikap, kemampuan berpikir, ataupun kemampuan lainnya.

    Beberapa ahli mengemukakan pengertian belajar sebagai berikut.

1. Skinner

Pengertian belajar menurut skinner adalah suatu proses adaptasi tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

2. W.S. Winkel

Menurut Winkel, dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran, belajar merupakan suatu kegiatan metal yang terjadi dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta nilai-nilai sikap, dimana perubahan ini umumnya bersifat relatif konstan dan berbekas.

3. C.T. Morgan

Morgan mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan yang relatif dan menetapkan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang telah berlalu.

    Belajar juga memiliki ciri-ciri, ciri-ciri tersebut diantaranya adalah terdapat perubahan yang terjadi secara sadar, dimana tingkah laku suatu individu berubah menjadi lebih baik, dan perubahan tersebut sifatnya menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.

    Berbeda dengan belajar, pembelajaran merujuk pada kata mengajar yang berasal dari kata ajar, yang berarti petunjuk yang diberukan kepada orang agar diketahui (diturut) sehingga, dengan ini pembelajaran dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, usaha, cara mengajar agar anak didik mau belajar.

    Pembelajaran merupakan suatu proses korelasi antara peserta didik-pendidik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang disiapkan oleh pendidik agar terlaksananya proses pencarian ilmu dan pengetahuan, kepintaran dan karakter, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Atau dapat dikatakan, pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dimana prosesnya terjadi seumur hidup dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja (Djamaluddin 2019).


2.2 Komponen-Komponen Pokok Program Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komponen dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan. Sementara itu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dimana prosesnya terjadi seumur hidup dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Komponen-komponen pembelajaran merupakan suatu kesatuan sistem yang utuh dan saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen pokok program pembelajaran ini terdiri atas hal-hal sebagai berikut:

  • Tujuan pendidikan.
  • Peserta didik, individu yang memperoleh pengaruh dari individu lain atau suatu kelompok yang melakukan pendidikan.
  • Pendidik, orang yang memegang tanggungjawab untuk mencerdaskan anak didiknya.
  • Bahan atau materi pelajaran, yang akan digunakan pendidik untuk membantunya melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.
  • Pendekatan atau metode pembelajaran, cara yang digunakan untuk menyajikan materi ajar, keterampilan ataupun sikap tertentu agar pembelajaran dan pendidikan dapat berlangsung secara lebih efektif dan dapat mencapai tujuan dengan baik
  • Media atau alat pembelajaran.
  • Evaluasi, kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan guna mengambil keputusan terkait dengan hasil belajar yang diraih oleh peserta didik pasca dilakukannya kegiatan pembelajaran.


2.3 Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah salah satu dari beberapa komponen pokok program pembelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya. Kata media ini berasal dari bahasa Latin, dan merupakan bentuk jamak dari medium yang memiliki definisi perantara atau pengantar sehingga, dapat dikatakan sebagai segala hal yang mampu mencurahkan informasi dari berbagai sumber kepada penerima. 

    Media pembelajaran merupakan media yang digunakan dalam pembelajaran. Fungsi dan manfaat dari media pembelajaran ini adalah menjadi alat bantu untuk mempermudah kegiatan pembelajaran sehingga, kegiatan yang dilaksanakan dapat berlangsung secara lebih efisien serta efektif dan dapat meraih tujuan pembelajar yang telah ditetapkan sebelumnya; materi yang disampaikan dapat diseragamkan; kegiatan pembelajaran dapat terasa lebih jelas, interaktif; dan menarik; mampu meningkatkan kualitas hasil belajar dari peserta didik; mengatasi kendala keterbatasan ruang serta waktu, dan keterbatasan indera manusia, menciptakan materi ajar yang lebih konkrit dari yang sebelumnya abstrak.

    Penggunaan media belajar yang sesuai juga dapat meningkatkan minat dan ketertarikan terhadap hal baru, menaikkan motivasi dan rangsangan terhadap kegiatan belajar peserta didik, juga berpengaruh terhadap psikologis peserta didik (Falahudin 2014).  Dimuat dalam (Yaumi 2017) media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis meliputi:

1. Media Cetak

Media cetak adalah media pembelajaran yang simple dan dapat dengan mudah diperoleh baik dimana saja dan kapan saja. Contoh dari media jenis ini adalah buku, brosur, leaflet, modul, lembar kerja siswa, dan handout.

2. Media Pameran

Media pameran atau dapat disebut juga media display, contohnya adalah realia atau benda nyata dan replika serta model yang merupakan benda tiruan. Selain itu terdapat pula diorama dan kit.

3. Media Audio

Media ini merupakan jenis media pembelajaran yang hanya melibatkan indera pendengaran dari peserta didik dalam proses pembelajaran. Contoh dari media audio adalah audiotape, compact disk (CD), MP3, MP4, dan radio.

4. Media Visual

Umumnya media visual ini kembali dibagi menjadi dua komponen yaitu media visual non projected, yang mencakup gambar, tabel, grafik, poster, dan karton, kemudian media visual projected, yang terdiri atas kamera, OHP, slide, gambar digital (CD-Room, foto CD, DVD-Rom dan disket computer), dan gambar proyeksi digital dengan LCD.

5. Multimedia

Multimedia merupakan jenis media pembelajaran yang menggabungkan penggunaan teks, gambar, animasi, foto, video, dan suara untuk menyampaikan pengetahuan ataupun informasi terkait dengan pembelajaran.

6. Komputer dan Jaringan

Dengan adanya komputer dan jaringan dapat digunakan untuk menemukan pengetahuan yang termuat dalam buku, makalah, artikel, jurnal dari berbagai sumber, dan video online seperti youtube, audio online dari audio streaming yang tersedia di internet.

    Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri oleh karena itu, dalam penggunaannya perlu diikuti dengan pertimbangan yang matang (Pane and Darwis Dasopang 2017). Hal-hal yang perlu dipertimbangkan meliputi.

  • Pendidik harus sesuai untuk meraih tujuan pembelajaran tertentu.
  • Pendidik memahami dengan baik peranan media pembelajaran yang digunakan serta dapat memanfaatkannya secara baik sesuai dengan bahan/materi ajar serta tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Peserta didik dapat menerima dengan baik penggunaan media pembelajaran sesuai dengan kondisi dan latar belakang usianya, dan bakat-bakatnya.
  • Media pembelajaran haruslah memberikan dampak atau hasil yang baik dan tidak menimbulkan dampak negatif.

    Terdapat prinsip-prinsip dalam mengembangkan media pembelajaran; Pertama, pengembangan media harus sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional. Kedua, perlu digaris bawahi bahwa media ini berfungsi untuk mendukung pembelajaran peserta didik bukan sekedar alat yang bahan yang dipelajari secara mandiri. Ketiga, dapat memaksimalkan potensi dan karakteristik dari media pembelajaran yang akan dikembangkan. Keempat, prinsip keabsahan dan kemenarikan bahan yang disajikan (M.MIftah 2013).


2.4 Permasalahan Kontekstual Media Belajar Sebagai Komponen Pokok Program Pembelajaran 

    Penggunaan media belajar sebagai komponen pokok program pembelajaran tak luput dari masalah. Beberapa masalah dapat timbul baik dalam membuat perencanaan media belajar adalah seperti ketidaksesuaian media dengan materi ajar atau kurikulum. Masalah ini dapat ditemui pada mata pelajaran IPS contohnya materi sejarah yang berhubungan dengan masa lalu. Kemudian terdapat pula masalah dalam merancang media pembelajaran yang berbasis IT terlebih bagi mereka pendidik yang sudah berusia lanjut dan mengajar ditempat yang terhitung daerah plosok. 

    Masalah selanjutnya dapat timbul dalam penerapan media belajar, masalah ini seperti kurangnya keterampilan dari guru dalam menggunakan media pembelajaran khususnya media belajar yang berkaitan dengan IT. Keterbatasan sarana dan prasarana juga turut memperbanyak deretan daftar kendala dalam penggunaan media belajar. (Putri and Citra 2019).

    Dalam pengembangan media belajarpun tidak luput dari kendala, hambatan ini dapat berupa kurangnya kreativitas guru dalam mempersiapkan media belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Umumnya mereka mengandalkan media yang telah tersedia. Melalui bantuan operasional sekolah, sekolah akan menganggarkan sejumlah dana untuk pengadaan media belajar sesuai dengan kebutuhan tanpa menuntut guru untuk mengembangkan alternatif media belajar, dimana media ini umumnya hanya berupa buku paket atau gambar sehungga, pengembangan media belajar belum terjadi secara maksimal (Alwi 2017).

    Solusi-solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah seperti dengan memaksimalkan penggunaan media belajar yang tersedia. Ketika guru memiliki keterampilan yang terbatas kemudian dengan sarana dan prasarana yang ada tidak cukup memadai, guru dapat memastikan bahwa media-media yang tersedia dapat digunakan sepenuhnya. Contohnya adalah pemanfaatan media sederhana seperti lembar kerja siswa, gambar, buku, atlas, dan masih banyak lagi. Pemerintah ataupun pihak atas seharusnya juga memberikan bantuan dalam hal ini, memberikan dukungan fasilitas-fasilitas yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.Selain itu untuk lebih mengasah keterampilan, mereka dapat mengikuti kegiatan pelatihan, seminar ataupun workshop. Umumnya kegiatan ini digelar oleh perguruan tinggi dan pemerintah. Untuk lebih meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan media belajar guru-guru perlu untuk terlebih dahulu paham akan pentingnya media belajar. Media belajar mampu mempermudah proses penyampaian ilmu atau pengetahuan dari pengajar atau pendidik ke peserta didik, membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan juga optimal.


2.5 Contoh Artikel

    Terdapat artikel yang sesuai dengan materi yang dibahas pada materi ini yang berjudul “Media Pembelajaran” karya Nunu Mahnun, yang dapat diakses pada link berikut.

    http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/310 

    Selain itu terdapat pula dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreativitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo” karya Mimik Supartini, dengan link sebagai berikut.

    https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI/article/view/1721  

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Belajar merupakan usaha untuk memperoleh perubahan dalam segi tingkah laku, meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang lebih baik sebagai bentuk pengalaman dari segala materi yang telah dipelajari. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dimana prosesnya terjadi seumur hidup dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Komponen-komponen pokok program pembelajaran meliputi tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran, pendekatan atau metode, media atau alat, dan evaluasi. Media pembelajaran merupakan media yang digunakan dalam pembelajaran, terbagi menjadi beberapa jenis seperti media cetak, pameran, audio, visual, multimedia, serta komputer dan jaringan. Dalam penggunaan media pembelajaran juga memiliki masalah contohnya dalam perencanaan dan penerapan media belajar.


3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk mencari referensi lainnya supaya dapat menambah pengetahuan mengenai Media Belajar Sebagai Komponen Pokok Program Pembelajaran. Saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, demi kebaikan penulisan makalah di masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.


 

DAFTAR PUSTAKA


Alwi, Said. 2017. “Problematika Guru Dalam Pengembangan Media Pembelajaran.” ITQAN: Jurnal Ilmu-Ilu Kependidikan 8(2): 145–67. http://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/itqan/article/download/107/65/.

Djamaluddin, Ahdar dan Wardana. 2019. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Yogyakarta: Kaaffah Learning Center.

Falahudin, Iwan. 2014. “Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Iwan.” Jurnal Lingkar Widyaiswara 1(4): 104–17.

M.MIftah. 2013. “FUNGSI, DAN PERAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA.” Jurnal KWANGSAN 1(2): 95–105.

Pane, Aprida, and Muhammad Darwis Dasopang. 2017. “Belajar Dan Pembelajaran.” FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman 3(2): 333.

Putri, Septi Dwi, and Desy Eka Citra. 2019. “Problematika Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kota Bengkulu.” IJSSE : Indonesian Journal of Social Science Education 1(1): 49–54. http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse/article/view/49-54.

Yaumi, Muhammad. 2017. “RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN.” In STAIN, Pare-Pare, 21–43.


~


Link makalah yang telah di upload dalam goole drive:

https://docs.google.com/document/d/1lmWu7kQloQbHL8vnyRMYVenxGw3YQmKS/edit?usp=sharing&ouid=104681472687941549101&rtpof=true&sd=true


TUJUAN PEMBELAJARAN, KARAKTERISTIK PEBELAJAR, DAN SUMBER SERTA MEDIA

Disusun untuk memenuhi tugas esai kecil mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Dr. Parno M.Si


Tujuan Pembelajaran, Karakteristik Pebelajar, dan Sumber dan Media

    Tujuan Pembelajaran adalah bentuk suatu harapan yang dikomunikasikan dalam bentuk pertanyaan dengan cara mendeskripsikan perubahan yang diinginkan pada peserta didik. Tujuan pembelajaran penting untuk dirumuskan karena hal ini dapat memberikan arah terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan nantinya, dapat digunakan untuk mengukur kemajuan belajar dan bahan pertimbangan apakah diperlukan pembelajaran pembinaan bagi peserta didik dan juga sebagai bahan komunikasi.

    Tujuan pembelajaran dibedakan menjadi dua jenis yaitu 1) Tujuan pembelajaran umum, hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam ukuran yang cukup umum, Misalnya peserta didik menguasai suatu materi yang telah diajarkan. 2) Tujuan pembelajaran khusus, hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk untuk kerja siswa yang dapat diamati dalam bersifat spesifik.

    Tujuan pembelajaran yang baik akan mengandung empat unsur pokok yaitu:
  1. menyatakan orang (siswa) yang akan melakukan sesuatu kegiatan,
  2. menggambarkan sesuatu yang dilakukan atau dihasilkan oleh siswa,
  3. menyatakan kondisi dimana perilaku itu terjadi,
  4. menyatakan standar yang menetapkan perolehan tujuan.
    Karakteristik pebelajar atau peserta didik adalah keseluruhan kemampuan serta pola kelakuan yang dimiliki peserta didik hasil dari lingkungan maupun pembawaan. Karakteristik peserta didik dapat menentukan aktivitas dalam mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan. Karakteristik kemampuan awal yang perlu dipahami oleh pendidik antara lain yaitu jumlah peserta didik, latar belakang peserta didik, indeks prestasi, tingkat intelegensi, keterampilan membaca, nilai ujian, gaya belajar atau kebiasaan belajar, minat belajar, keinginan atau harapan peserta didik, dan lapangan kerja yang diinginkan. Beberapa hal yang dapat menjadi patokan dalam memahami karakteristik pebelajar ini adalah usia, kematangan, rentangan perhatian, bakat-bakat istimewa, hubungan sesama peserta didik, dan keadaan sosial ekonomi.

    Memahami karakteristik pebelajar diperlukan guna mendapatkan gambaran tentang jenis pengalaman peserta didik, juga mendapatkan gambaran yang detail dan lengkap mengenai kemampuan awal peserta didik sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan bahan ajar, Mengetahui tingkat perkembangan dan pertumbuhan peserta didik,baik rohani maupun jasmani yang berpengaruh terhadap cara belajar dan keberhasilan belajar peserta didik; Mengetahui latar belakang peserta didik, yaitu latar belakang sosio kultural seperti latar belakang keluarga, tingkat sosial dan ekonomi, pendidikan orang tua, dan dimensi kehidupan lainnya yang melatarbelakangi perkembangan sosial mental dan emosional peserta didik; Mengetahui kebutuhan peserta didik dan aspirasi sehingga dapat dijadikan acuan untuk merancang strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi peserta didik.

    Sumber belajar merupakan sesuatu yang dapat dijadikan yang dapat dimanfaatkan misalnya untuk mempermudah proses belajar oleh peserta didik dalam mempelajari wawasan (ilmu) dan dijadikan pengalaman pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta meningkatkan potensinya.

    Sumber belajar dibedakan menjadi beberapa jenis seperti materi bahan bacaan yang meliputi buku teks, sumber belajar ensiklopedia, lembar kerja siswa, dan internet. Kemudian ada lagi materi bukan bacaan seperti dokumentasi film, gambar, foto dan ilustrasi, museum, dan poster.

    Sedangkan media belajar merupakan sebuah media yang berisikan penyampaian materi pembelajaran yang disesuaikan dengan setiap bidang disiplin ilmu agar peserta didik mudah memahami dan menarik minat. Media pembelajaran terdiri atas media grafis, media proyeksi diam, media audio media audio visual, dan multimedia.

    Sumber dan media pembelajaran memiliki manfaat diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Pada proses pembelajaran akan lebih mudah menarik peserta didik dan jelas materi yang diterima.
  2. Meningkatkan hasil dari proses pembelajaran bagi peserta didik
  3. Proses belajar dan pembelajaran akan lebih interaktif karena partisipasi dari peserta didik
  4. Proses pembelajaran sendiri dapat dilakukan dimana saja karena penggunaan media pembelajaran yang efektif.
  5. Melalui sumber belajar maka akan mempermudah menyeragamkan materi pembelajaran antara satu dengan yang lain.
  6. Menumbuhkan sikap keingintahuan siswa pada materi bidang ilmu yang diajarkan oleh pendidik.
  7. Dapat menumbuhkan sifat produktif pendidik melalui pembuatan media pembelajaran yang menarik